Inflasi  Maluku Terkendali, Meski Tekanan Harga Pangan Meningkat

oleh -33 Dilihat

Ambon,–Suaratimurnews.com Realisasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Maluku pada Juni 2025 menunjukkan inflasi sebesar 0,97 persen (mtm), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 0,80 persen (mtm).

Meski demikian, secara tahunan inflasi tetap terkendali dalam rentang sasaran, tercatat sebesar 1,88 persen (yoy), sedikit lebih tinggi dari inflasi nasional yang mencapai 1,87 persen (yoy).

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa inflasi bersumber dari tiga wilayah utama, yakni Kabupaten Maluku Tengah (1,89 persen mtm), Kota Tual (1,41 persen mtm), dan Kota Ambon (0,36 persen mtm).

Peningkatan tekanan harga terutama berasal dari Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau, yang memberi andil inflasi sebesar 1,05 persen (mtm).Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku, Mohamad Latif dalam siaran pers yang diterima media ini Rabu (2/7/2025)

Dia menjelaskan bahwa lonjakan harga komoditas pangan dipicu oleh pasokan ikan yang terbatas akibat angin musim timur dan tingginya gelombang laut, yang menghambat aktivitas nelayan.

Komoditas perikanan seperti ikan tongkol mengalami kenaikan signifikan. Sementara itu, sejumlah komoditas hortikultura seperti bawang merah, tomat, dan aneka cabai juga naik harga akibat belum masuk musim panen.

Meski tekanan harga pangan meningkat, inflasi lebih tinggi berhasil ditekan oleh penurunan harga pada kelompok transportasi, khususnya angkutan laut dan BBM nonsubsidi. Diskon tarif angkutan laut hingga 50 persen selama libur sekolah serta penyesuaian harga BBM oleh pemerintah menjadi faktor penurunan.

Ke depan, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Maluku berkomitmen menjaga kestabilan harga melalui berbagai strategi. Di antaranya adalah Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), pemantauan harga dan stok bahan pokok, Gerakan Pangan Murah (GPM) di Kota Ambon dan Tual, serta Gerakan Sekolah Menanam Cabai yang digagas oleh Pemprov Maluku.

Selain itu, High Level Meeting TPID Kota Tual juga telah dilakukan untuk memperkuat kerjasama antar daerah (KAD) intra-Maluku guna menjaga ketersediaan pasokan pangan. Upaya lain meliputi panen dan penanaman padi gogo di Maluku Tengah, serta penyaluran bantuan benih dan sarana produksi pertanian, termasuk pemantauan stok ikan secara rutin di unit pengolahan perikanan.

“Koordinasi yang kuat antar pemangku kebijakan sangat penting agar inflasi tetap berada dalam sasaran target dan daya beli masyarakat tetap terjaga,” ujar Latif.(*)