Ambon –Suaratimurnews.com Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah Maluku terus melakukan upaya penanganan tanggap darurat pasca konflik sosial yang terjadi di Desa Kariu Kecamatan Pulau Haruku Kabupaten Maluku Tengah.
Bantuan tanggap darurat yang disalurkan yakni berupa layanan air bersih dan sanitasi, termasuk fasilitas MCK darurat ke lokasi-lokasi pengungsian warga Kariu yang masih mengungsi di Negeri Aboru.Kata Kepala Balai Prasarana Permukman Wilayah Maluku Abdul Halil Kastella disela-sela penanganan darurat tersebut Senin (7/2/2022)
Menurut Orang nomor satu di Balai PPW Maluku ini, dalam masa tanggap darurat, yang paling penting adalah ketersediaan prasarana dan sarana air bersih dan sanitasi untuk keperluan sehari-hari bagi para pengungs korban konflik sosial Kariu
“Kami sangat concern dengan air bersih terutama di tempat-tempat pengungsian. Kami juga memanfaatkan instalasi air bersih untuk menyuplai air bersih, khususnya ke posko pengungsian”,tandasnya.
Bantuan sarana dan prasarana sanitasi dan air bersih disalurkan secara bertahap melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah Maluku berupa tandong Air 3 buah dengan kapasitas 1.000 liter, dan 4 bilik WC darurat. Penambahan akan dilakukan untuk mengantisipasi meningkatkan kebutuhan pengungsi.
Selain itu, ketersediaaan air bersih juga berdampak besar pada kesehatan masyarakat, khususnya yang tinggal di pengungsian.
Kastella mengungkapkan, musibah yang terjadi saat ini merupakan tanggung jawab bersama untuk terus memberikan kontribusi yang nyata kepada masyarakat yang menjadi korban.”ucapnya.
Dia menambahkan, dengan adanya bantuan tanggap darurat ini, semoga dapat meringankan beban para korban dan menjadi motivasi dan semangat baru agar mereka dapat bangkit kembali seperti sediakala”pungkasnya.(ST01)