Ambon, -Suaratimurnews.com Ketua Majelis Pekerja Harian (MPH) Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM), Pendeta Elifas Tomix Maspaitella, membuka resmi Musyawarah Pimpinan Paripurna (MPP) ke-33 Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AM-GPM) di Jemaat GPM Desa Ohoifau, Kecamatan Kei Besar Utara Timur, Kabupaten Maluku Tenggara, Minggu, (24/10/2021).
Musyawarah ini dihadiri Wakil Gubernur Maluku Barnabas Nathaniel Orno, Forkopimda Kabupaten Maluku Tenggara, sejumlah pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Maluku Tenggara, sejumlah Ketum PB AM-GPM dan fungsionaris, para Ketua Klasis se-GPM, pengurus daerah AM-GPM lingkup AM-GPM Provinsi Maluku-Malut, para Jemaat GPM Desa Ohoifau dan lainnya.
Wagub yang hadir di kesempatan tersebut menerangkan, agenda MPP AM-GPM merupakan forum organisasi tertinggi setelah kongres yang berlangsung sekali dalam setahun, dan menjadi sarana penting dalam menetapkan keputusan strategis bagi organisasi AM-GPM. Dan tema pada musyawarah kali ini adalah “Beritakanlah Tahun Rahmat Tuhan Datang dan Kerjakanlah Keselamatanmu”.
“Dalam pandangan saya, untuk dapat mengimplementasikan tema diatas, maka AM-GPM harus memiliki tiga karakter kuat yang wajib ditonjolkan yaitu keberanian, kejujuran dan keadilan,” kata Wagub.
Mantan Bupati Kabupaten MBD ini menjelaskan, keberanian yang ia maksud yakni berani mengatakan kebenaran pada lingkungan sosial dan pergaulan masyarakat. Mengingat di beberapa tahun terakhir, masyarakat sering disuguhi dengan berita hoax. Oleh karena itu, pemuda Gereja harus memiliki mindset positif-konstruktif.
“Pemuda Gereja juga harus berani mencoba peluang baru dalam pengembangan diri maupun komunitas. Era industri 4.0 mempersyaratkan siapapun yang ingin sukses, adalah mereka yang memiliki banyak ide baru, punya inovasi dan bermental inovasi,” jelasnya.
Pada karakter yang kedua, lanjut Wagub, adalah kejujuran. Untuk dapat mengerjakan hal-hal yang besar, maka pemuda Gereja harus setia berlaku jujur terhadap hal-hal yang kecil.
“Kitab Amsal pasal 11 ayat 11 mengatakan, berkat orang jujur memperkembangkan kota, tetapi mulut orang fasik meruntuhkannya,” ujarnya.
Sedangkan di karakter ketiga, Wagub menyatakan keadilan. Keadilan menurutnya memiliki kaitan erat dengan kesejahteraan. Sebab, sulit sekali bagi seseorang untuk dapat mempertahankan nilai keadilan, ketika diperhadapkan dengan masalah kesejahteraan. Orang bisa saja mengorbankan keadilan demi memperoleh kesejahteraan.
“Disinilah peran penting pendidikan karakter dan moralitas, agar AM-GPM memahami hakikat keadilan yang seadil-adilnya,” pungkasnya.
Sebagai salah satu pemimpin daerah di Maluku, Wagub berharap, momentum MPP ke-33 dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, untuk memenuhi panggilan Kristiani AM-GPM yang mampu melahirkan gerakan positif, kritis, inovatif dan kreatif dalam membangun karakter pemuda yang berkualitas di lingkup GPM.
“Saya ingin kutip Kitab Yeremia pasal 1 ayat 7 : Tetapi Tuhan berfirman kepadaku : “Janganlah katakan aku ini masih muda, tetapi kepada siapapun engkau ku utus harsulah engkau pergi. Dan apapun yang kuperintahkan kepadamu, haruslah kau sampaikan,” harap Wagub. (*)