Ambon,-Suaratimurnews.com , Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Maluku menggelar roadshow politik kesejahteraan dengan tokoh dan elemen masyarakat yang dibalut dengan tema “Gus Muhaimin Mendengar Maluku ” bertempat di Swiss bellhotel , Rabu (24/8/2021).
Rooadshow dilaksanakan via zoom itu dihadiri Ketua Umum Pusat PKB, Abdul Muhaimin Iskandar, Ketua Wilayah PKB Maluku Basri Damis, Anggota DPRD PKB se-kabupaten/kota, Akademisi Tokoh Agama, mahasiswa, Toko Perempuan serta undangan lainnya
Dalam sambutannya, Gus Muhaimin menyampaikan rasa senangnya bisa bertemu dan bersilaturahim dengan tokoh, akademisi, pemuda serta masyarakat Maluku meski hanya lewat virtual.
sebetulnya Roadshow politik kesejahteraan ini sudah lama kita rencanakan,saya rencana datang ke Maluku,tapi ditunda karena situasi pandemi semakin meningkat maka kita tunda terlebih dahulu. Namun, silaturahmi harus kita lakukan meskipun hanya melalui virtual Zoom, yang penting tak mengurangi pesan dan subtansi dari roadshow itu sendiri,” ungkapnya.
Gus Muhaimin menyebutkan dalam politik kesejahteraan ini menjadi salah satu isu karena dilatarbelakangi berbagai keadaan. Usia reformasi kita sudah lebih dari 25 tahun itu artinya kita harus berbenah menyempurnakan berbagai kekurangan dari sebuah strategi pembangunan yang kita laksanakan.
Politik anggaran kita berubah berbeda selama 25 tahun terakhir ini merubah cara kerja kita, pendekatan demokratis, pembangunan tidak mungkin dilaksanakan oleh pemerintah sendiri dan harus melibatkan semua kekuatan. Pemerintah memiliki keterbatasan, masyarakat serta elemen kekuatan strategis bangsa menjadi bagian dalam menyuseskan pembangunan kita.
Oleh karena itu politik kesejahteraan cara kerja pembangunan yang inklusif adalah proses yang melibatkan semua pihak dengan terbuka dan demokrasi. Contoh kasus misalnya, ketika satu tahun pertama penanganan Covid-19 Pemerintah memang satu-satunya harapan dan tumpuan agar mengatasi masalah itu dan tentu saja Pemerintah bergerak.
Semua fokus pada penanganan Pandemi Covid dengan berbagai ikhtiar dan upaya. Meskipun segala upaya telah diupayakan tetapi mengalami banyak kendala dan hambatan. Salah satunya adalah keterbatasan dan keterlibatan kampus, tokoh, kekuatan kultural yang ada.
“Contohnya berapa bulan, kita diskusi soal masjid ditutup atau tidak, vaksin haram atau halal, dan berbagai hal yang membuang waktu dalam mengatasi pandemi. Padahal negara lain sudah berhasil mengatasi pandemi dan merdeka meskipun perkembangannya pasang surut,” sambungnya.
Menurut Gus Muhaimin, keterlibatan semua elemen bangsa sangat dibutuhkan dalam menangani Pandemi ini. Keterlibatan para tokoh, masyarakat dan pemerintah serta subjek pembangunan menjadi satu kesatuan.
“Ini menjadi bagian satu kesatuan pemerintah dan masyarakat itulah politik kesejahteraan yang inklusif,” ungkapnya
Dalam kesempatan itu, Wakil Ketua Sinode GPM Pdt Rudi Rabeat menyampaikan aspirasinya dari Muhamin Iskandar tentang ada upaya politik dalan menjembati kesejahteraan masyaarakat tentang regulasi undang-undang provinsi kepulaaun ,” ungkapnya
Begitu juga Habiba Pelu dalam diskusi tersbut menyampaikan politik kesejahteraan maknanya sangat luas bantuk kebijakan daerah yang sudah ditarik ke pusat misalnya sektor perikanan dan pertambangan.
Dia menilai ini merupakan kebijkan negara yang memiskinkan daerah yang kita minta regulasi berpihak ke Maluku sehingga kesejahteraan bisa kita nikmati.
Mendengar masukan dan usulan dari masyarakat Maluku , Gus Muhaimin mengemukakan usulan dan masukan tersebut terutama RUU Kepulauan yang menjadi bagian utama dari komitmen nasional kita.
“Tentu saya akan tindaklanjuti dengan presiden dan fraksi-fraksi di DPR RI supaya komitmen itu terwujud dalam pengesahan RUU kepulauan itu.seperti yang disampaiakn oleh mantan Bupati Buru Selatan Tagop Soulissa sama dengan yang lain begitu juga masukan dari Pdt Rudi Rabeat tentang peran agama.
Kedepannya ada tiga kekuatan besar yang berpengaruh yakni pasar bisa mendikte ekonomi kita kemudian agama, saya sangat setuju daerah harus memberikan penguatan dukungan yang sejuk dari negara terutama paska pandemi gairah keagamaan akan tinggi.”pungkasnya.(ST01)