BMW Bersama Istri Temui Basudara Gandong Maluku di Kemensos RI

oleh -465 Dilihat

Ambon,-Suaratimurnews.com .,-Bung Michael Wattimena, yang biasa disapa (BMW) bersama istri Ibu Linda Wattimena meluangkan waktu untuk bertemu dengan basudara satu gandong Maluku yang sementara menduduki kantor Kementerian sosial RI di Jakarta.

Kedatangan mantan anggota DPR RI dapil Papua Barat dua periode ini,terkait dengan hak mereka yang mesti digantikan oleh negara. Ujar Bung Michael Wattimena yang dihubungi melalui telepon selulernya pada Kamis (18/7/2024)

Dalam pertemuan tersebut BMW dan istri sempat berikan sentuhan kasih sebagai bentuk dukungan bagi mereka.Apa yang dibuatnya itu sebagai bagian dari rasa persaudaraan yang sangat kental ale rasa Beta rasa, potong dikuku rasa didaging.”ucapnya.

Menurutnya keberadaan kami di Jakarta tidak bisa tutup mata dari apa yang mereka rasakan”, apalagi melihat orang susah kehadiran mereka di Jakarta untuk menuntut hak-hak mereka dari pemerintah.

Dia menjelaskan saudara-saudaraku ini merupakan korban konflik horizontal tahun 1999, yang saat itu melanda bumi tercinta Maluku dan mereka adalah sebagian dari korban tersebut. Saat ini sedang berteduh di tenda samping kantor kementerian sosial di jalan Salemba Raya Jakarta Pusat, untuk meminta hak-haknya sebagaimana yang telah diputuskan oleh pengadilan.

Dia mintakan semoga ada atensi dan jalan keluar dari pemerintah melalui Kemenkum HAM, Kemensos RI,agar secepatnya terselesaikan.

Dia mengaku sangat prihatin melihat basudara yang sementara menuntut hak-haknya kepada pemerintah. Sebagai orang bersaudara kami wajib datang dan berikan dukungan. Calon wakil gubernur yang siap berdampingan dengan Murad Ismail janji akan berupaya untuk melakukan komunikasi dengan pemerintah.

Kendati demikian lewat jaringan yang ada di Jakarta , kita berusaha untuk menjawab bentuk tuntutan yang sementara diperjuangkan warga Maluku . Saya berharap secepatnya ada jalan keluar sehingga apa yang menjadi hak mereka dapat terselesaikan dan mereka kembali ke Maluku.

Untuk diketahui sebelumnya sejumlah warga yang menjadi korban pengungsi kerusuhan Maluku menggelar aksi di depan kantor kementerian Sosial,bukan hanya Maluku tetapi ada juga dari Maluku Utara dan Sulawesi Tenggara.

Salah seorang pengungsi ,Toni mengatakan aksi ini dilakukan untuk menuntut pemerintah segera membayar ganti rugi akibat imbas kerusuhan yang terjadi puluhan tahun silam. Mereka bertahan dan bangun tenda-tenda guna menuntut perhatian pemerintah, untuk menyelesaikan nasib mereka yang telah diputuskan dalam pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Cara itu ditempuh agar ibu Menteri Sosial bertanggung jawab sesuai dengan tupoksinya. Sebab mereka telah dinyatakan menang perkara, sehingga saat kembali ke daerah berbagai persoalan segera terselesaikan. aksi ini sengaja dilakukan untuk meminta hak-hak pada korban pengungsi sesuai dengan keputusan pengadilan.

Ditambahkan kalau tidak ada putusan pengadilan tidak mungkin kami tidak ada di sini, karena keputusan pengadilan sudah incra, maka kami berhak untuk mengambil hak-hak kami. Imbas dari korban kerusuhan Maluku tahun 1999, pemerintah harus memberikan ganti rugi sebesar 3,9 triliun kepada 213 217 kepala keluarga korban kerusuhan di Maluku.(*)