Ambon,-Suaratimurnews.com Komsi II DPRD provinsi Maluku mengelar rapat bersama dengan Pimpinan PT Harta Samudera Waplau Kabupaten Buru ,untuk membahas prosedur penilaian dan pembelian hasil tangkap ikan kelompok nelayan diruang rapat komsi II Jumat (22/7/2022)
Rapat dipimpin langsung oleh ketua Komsi II Johan Lewerissa , turut dampingi Wakil Ketua Turaya Samal, Temmy Oersepunny, anggota Aziz Hentihu, Halimun Saulatu Edwin Huwae. dan Mewakil Dinas DKP Maluku, Kepala Cabang PT Harta Samudra Waplau Kabupaten Buru , Ko San bererta staf , dan Para Supplier.
“Rapat dengar pendapat hari ini antara Komisi II dengan PT Harta Samudera Waplau Kabupaten Buru sebagai wujud tindak lanjut dari hasil pengawasan komsi pada pekan silam. Hal ini dilakukan agar Komsi II dapat mendengar kedua belah pihak dapat melahirkan solusi,” ungkap Ketua Komsi II DPRD Maluku Johan Lewerissa.
Kepala Cabang PT Harta samuderah Waplau Kabupaten Buru Kosan menjelaskan para nelayan harus membetuk kelompok nelayan mungkin sekitar 10-15 orang baru di usulkan ke kami lewat supplier dan Dinas Perikanan untuk mengaudit kerja mereka sebelum melakukan pelayanan, biasanya dilapangan seperti itu.
Sebelum supplier mendaftar harus membuat tempat pendaratan ikan yang baik dan steril. Mereka juga harus mengajarkan nelayan tentang cara menangkap ikan ,kalau semua itu sudah terpenuhi, mereka bisa kerjasama dengan kita .
Dia mengaku hal itu perlu diperhatikan oleh kelompok nelayan, sehingga ketika mereka pasok ikan ke perusahaan pasti dengan harga yang baik, kalau mereka tidak terdaftar di UKM pasti harga ikan dibawah, jika memenuhi standart harga ikan pasti bagus.”ujarnya..
Wakil Ketua Komisi II Turaya Samal menginginkan agar nelayan sejahtera jangan hanya perusahaan, bukan hanya PT Harta Samudera yang kita pangil jawabannya kita mensejahterakan orang disitu , tetapi kenyataan begitu, kalau tidak ada asap tanpa ada api, kalau tidak ada masalah tidak mungkin ada laporan.
Berdasarkan laporan oleh Kepala Cabang PT Harta Samudera Waplau Ko San semua nelayan sejahtara silakan bertanya kepada mereka, namun ini merupakan hasil pengawasan komsi II dan menemukan masalah ini , jadi bukan analisa kita. Untuk itu Dinas Kelautan dan Perikanan Maluku harus memperhatikan hal ini jangan melepaskan tanggungjawab.
“Mungkin banyak ikan kemudian kuaitas tidak bagus berpengaruh ke harga beli. persoalannya adalah bagaimana kualitas ikan itu harus dijaga itu persoalnnya , kami minta Dinas kelauatan dan perikanan melihat kualitas ikan dan Perusahaan jangan sampai nelayan terabaikan.
Sementara itu anngota Komsi II Edwin Huwae mengatakan ada kejadian sepetrti yang dikemukana suppllier soal ada tahapan-tahapan kurang pasokan es untuk nelayan mungkin saja terjadi. Melalui forum ini kita pastikan agar aksi nelayan itu sekiranya ada pada kualitas yang baik,
Dia menyampakank Kalau ini sudah menjadi agenda komsi akan terus pantau dan mencari informasi terkait dengan pembelian hasil tangkap nelayan di lebih khusus PP Harta Samudera yang selam ini monopili pembelian ikan dari nelayan.
“Kami berharap tidak ada lagi masalah yang muncul, setidaknya persoalan dari nelayan berkaitan dengan kualitas speck yang rendah, perusahaan mempunyai kewajiban untuk membantu memberikan suport agar tidajk terjadi seperti itu.Seharusnya Dinas Kelautan dan Perikanan memberikan sosialisasi.
Perusahaan PT Harta Samudra selama ini mengalami keuntungan misalnya setahun 20-30 ton dikalkulasikan sudah berapa juta dolar, perusahaan sudah mengambil hasil laut dari maluku ada keuntungan bagi perusahaan, namun mestinya ada CSRnya untuk membantu nelayan dan para supplier ini.
Huwae berharap mungkin stock es di Kolstor banyak bisa diberikan kepada nelayan , kita menghargai karena bapak mau investasi uang yang besar, “saya kira kita harus jaga tetapi rakyat juga harus kita jaga.”pintanya.
Ketua Komsi II Johan Lewerissa saat meenyimpulkan hasil rapat tersebut mintakan kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku, meninjau kembali aktivitas maupun legalitas perusahaan PT Harta Samudera dalam rangka masitikan laporan masyarakat yang disampikan kepada komsi II.
Dia menambahkan kami akan turun kesana meninjau lokasi perusahaan untuk bertemu dengan kelompok nelayan guna memastikan apakah penyampaian PT Harta Samudera kepada kita benar atau tidak.”ungkapnya.(ST01)