Ambon-Suaratimurnewscom -Kecamatan Seram Utara (Serut) merupakan salah satu kecamatan tertua di Maluku Tengah, namun hingga kini pasokan listrik belum beroperasi 24 jam.
Menanggapi hal tersebut, Halimun Saulatu legislator Maluku Dapil Malteng meminta pengelola balai taman nasional Manusela agar berikan ijin perjanjian kerjasama (PKS) bagi Perusahaan Listrik Negara (PLN) terkait jaringan listrik.
“Selama ini masyarakat kecamatan Serut, khususnya desa Wahai belum teraliri listrik 24 jam. Untuk itu saya meminta pengelola balai taman nasional Manusela agar dapat membantu izin dalam bentuk PKS bagi pihak PLN,” ungkap Saulatu.
Menurut legislator asal partai Demokrat tersebut, hal ini untuk menunjang suksesnya masalah jaringan elektrifikasi di Serut.
“Pasalnya, selama ini masyarakat belum sepenuhnya menikmati aliran listrik, atau belum tersedia 24 jam.” ujarnya di DPRD Maluku, Kamis (9/6).
Selain itu Saulatu juga memberi apresiasi kepada General Manager PT PLN unit wilayah Maluku dan Maluku Utara, Adams Yogasara atas komitmen terhadap penyediaan listrik bagi masyarakat Serut umumnya dan negeri Wahai pada khususnya.
“Perlu ada pemerataan distribusi jaringan listrik ke 11 Kabupaten/Kota, apresiasi kepada GM PLN yang sudah berkomitmen terhadap ketersediaan listrik, karena hajat mendapatkan pasokan listrik merupakan hak seluruh masyarakat Indonesia,” pungkas Saulatu. (*)