Ambon –Suaratimurnews.com Masyarakat Negeri Tulehu memblokir jalan, sebagai bentuk protes terhadap kebijakan Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), serta protes penetapan Raja negeri itu.
Aksi pemblokiran jalan dengan cara membakar ban bekas dan meletakan bebatuan di tengah jalan, membuat lalulintas, menuju kota Ambon maupun dari Ambon menunju Negeri Tulehu macet total.
Menyikapi hal tersebut, Wakil Ketua DPRD Provinsi Maluku, Asis Sangkala mendesak Pemerintah Kabupaten Malteng untuk mencari membuka ruang dialog bersama masyarakat negeri Tulehu untuk mecari solusi akan persoalan dimaksud.
“Saya harap Pemda Malteng agar lebih aspiratif terhadap dinamika permasalahan di negeri Tulehu, sehingga tidak menganggu suasana berlebaran apalagi di bulan suci Ramadhan ini.
Saya yakin dan percaya masalah pemerintahan pasti ada solusi, untuk perlu dibuka ruang dialog guna mencari solusi penyelesaian,”ujar Sangkala kepada wartawan diruang kerjanya, rabu (27/04/2022).
Menurutnya, persoalan yang terjadi di negeri Tulehu harus secepatnya diselesaikan, kalau tidak akan terjadi aksi susulan yang tentunya akan menganggu arus lalu lintas, serta distriusi sembilan bahan pokok ke wilayah terdekat, seperti Kabupaten Seram Bagian Barat dan Kabupaten Seram Bagian Timur menjelang hari raya Idul Fitri.
“Kita akan memasuki libur panjang hari Raya Idul Fitri, tentunya akan terjadi kepadatan arus mudik, karena jalan tersebut merupakan jalan umum satu-satunya yang menghubungkan wilayah kota Ambon ke tiga dfaerah, SBB, Malteng dan SBT. Untuk itu harus secepatnya diselesaikan, kalau tidak masalah ini tidak berkepanjangan,”tuturnya.
Wakil rakyat dari bumi pamahanunusa ini memberikan apresiasi yang tinggi atas respone cepat yang dilakukan pihak kepolisian, sehingga akses jalan yang tersendak selama empat ini bisa dibuka kembali, setelah ada negosiasi antara masyarakat adat negeri Tulehu dengan pemerintah setempat dalam hal ini Camat Salahutu.(ST01)