Ambon,-Suaratimurnews.com DPRD Maluku merasa prihatin atas kasus penembakan yang dilakukan Pratu Riyan okum personel TNI Pos 8 Liang Kabupaten Maluku Tengah, SSK II Satgas Pamrahwan Yonarhanud 11/WBY, kesatuan Kodim 1502/Masohi terhadap anggota Birmobda Maluku Yon B, Bharaka Fery dan dan rekannya sesama TNI Prada Raju.
.”Ini tentu menjadi keprihatinan bagi kita semua, terutama Pimpinan TNI dan Polri untuk evaluasi anggotannya berkaitan penggunaan senjata api,”ujar Wakil Ketua Komisi I DPRD Provinsi Maluku, Jantje Wenno dikonfirmasi, selasa (22/03/2022).
Dikatakan, dari informasi penembakan yang terjadfi 16 maret lalu dikarenakan Pratu Rian mengalami depresi, hal ini tentu harus menjadi perhatian dari pimpinannya.
Menurut Politisi partai Perindo Maluku ini, apalagi dalam situasi Maluku yang belakangan ini cukup tegang karena konflik antara Pelauw dan Kariu begitu juga antara Hulaliu -Aboru
Dengan adanya peristiwa ini saja sudah membuat masyarakat Maluku cemas takut dan tegang setelah itu ditambah lagi dengan penembakan yang terjadi di Liang kecamatan TNS Waipia Kabupaten Maluku Tengah.
Dia menyebutkan tentu dari peristiwa itu sampai dengan meninggal anggota Brimob Polda Maluku Yon B Bharaka Fery dan membuat kritis rekan TNI Prada Raju ini menjadi keprihatinan kita sekalian.”ucapnya.
“Karena itu saya kira pimpinan TNI dan Polri harus mengevaluasi aparat yang bertugas di lapangan. khususnya menyangkut dengan psikologi mereka .
Apalagi lanjut dia berkaitan dengan penggunaan senjata api, mungkin saja mereka yang betul-betul bertugas dilapangan bisa saja stres karena berbagai macam persoalan, apalagi kalau lama dan sebagainya.
Untuk itu sebaiknya kita belajar daripada peristiwa seperti itu, sehingga baik TNI dan Polri dapat mengevaluasi kejadian itu, supaya diwaktu yang akan datang tidak ada lagi peristiwa-peristiwa seperti itu yang menjadi harapan kita.
Ketika ditanya mungkin karena mereka bertugas dilapangan terlalu lama bhakan mempengarui faktor psikologi yang lain yang kita sendiri tidak tahu, selaku orang awam yang paling tahu tentang mereka bisa saja para ahli yang membidangi masalah- masalah psikologi.”ungkapnya.(ST01)