Ambon,- Suaratimurnews.com Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Pelauw (IPPMAP) bersama Ketua tim Advokasi Matasiri Mengatakan, Konflik Tiga Negeri pada hari Rabu Kemarin tanggal 26/1 tahun 2022 dintaranya , Negeri Pelauw, Dusun Ory dan Negeri Kariu di Pulau Haruku Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) Provinsi Maluku soal selisi paham batas tanah.
Konflik dan musibah yang terjadi di Tiga Negeri itu atas nama IPPMAP dan Tim Advokasi Matasiri menyampaikan rasa Duka yang mendalam dan turut bela sungkawa kepada korban, baik yang meninggal maupun yang luka- luka, Demikian disampaikan Ketua tim Advokasi Matasiri Ismail Tuasikal, SH berlangsung di Lantai 2 Excelso Kafe Jalan AM Sangadji Senin 31/1 2022.
Ditabahkan Tuasikal, terjadi konflik itu merupakan akibat dari lambatnya Negara hadir dalam penyelesaian persoalan yang terjadi di masyarakat, kesemunya ini terjadi akibat rentetan intimidasi dari penyerobotan tanah ulayat.
Dengan demikian Kami layangkan 8 Poin pernyataan sikap Sebagai Berikut: Segera mengungkap dan menangakap pelaku penembakan yang menyebabkan Tiga warga meninggal dan Tiga warga mengalami luka- luka akibat terkena peluru senjata organik termasuk korban kena peluru dari anggota Polsek Pulau Haruku.
Segera menangkap aktor intelektual dibalik terjadnya Konflik dan Negara dapat menyelesaikan segala akibat, karena kejadian ini merupakan lalai dan lambatnya Negara dalam merespon tuntutan warga, sekaligus menangkap oknum dibalik Konflik ini serta menyita senjata Api organik yang beredar diluar
Untuk itu Tusikal berharap, yang tidak berkepentingan dalam Konfplik ini dan tidak tahu akar permasalahan untuk tetap diam dan sama- sama menjaga kondisi yang telah kondusif pasca konflik, olehnya itu Kami minta Dinas Kominfo dan dan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) dapat mengambil langkah Hukum terhadap salah satu Media Online yang memuat berita sepihak dan dan tidak Netral.” Tegas Tuasikal.
Akhiri Stekmen Saya ini KataTuasikal, meminta secara tegas pihak penegak hukum segera menangkap oknum pembatayan tanam Pohon Cengkeh milik masyarakat yang berada di Pulau Haruku” Harap Tusikal.(AK).
kena sen