Pemda Bursel Peringati Maulid Nabi Besar Muhammad SAW

oleh -228 Dilihat

Namrole,-Suaratimurnews.com  Jajaran Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Buru Selatan (Bursel) Menggelar Peringati  Maulid Nabi Besar Muhammad SAW Dengan Thema, Aktualisasi nilai keteladanan Rasulullah SAW, sebagai refrensi membangun dan peduli kepada sesam ditengah Pandemi Covid-19, Kegiatan tersebut berlangsung di Pandopo Bupati Selasa Malam 2/11 2021.

Hadir dalam acara tersebut selain Bupati, Hj Safitri Malik Soulisa, juga dihadiri Wakil Bupati Gerson Eliaser Selsily bersama Ketua Tim Penggerak PKK, DPRD, TNI/ Polri, Jajaran ASN di Lingkup Pemda, Tokoh Agama baik itu Islam maupun tokoh Kristiani, tokoh Adat maupun majelis Ta,Lim dan keluarga besar Alhidayah.

Bupati Kabupaten Buru Selatan (bursel) Ibu Hj Safitri Malik Dalam Sambutan Mengatakan, Sebagai umat Muslim, sepatutnya kita menyambut baik terselenggaranya peringatan Maulid  Nabi besar Muhammad SAW, sebagai wahana untuk meningkatkan tali silaturahim.

Pelaksanaan Maulid Nabi Muhammad SAW Kata Bupati,  bagi umat Muslim  wajib setiap tahun berjalan dapat dilaksanakan, hal ini dimaksud untuk mengenang kembali kelahiran junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, sebagai pembawah amanah dan nilai- nilai agama islam yang kita anut dan kita yakini kebenaranya hingga saat ini didasari pada Al Quran dan Hadis.

Semoga dalam momentum ini, Kita semua memohon kehadirat Allah SWT, agar senantiasa dijauhkan dari segala aral rintangan dan bencana yang dating silih berganti, sekaligus kita dilapangkan dan dimudahkan dalam berbagai urusan  Pemerintahan dan Pembanguan di Kabupaten Bursel.

Alustaz Maruf Mamulaty Dalam Hikmahnya Mengatakan, materi  hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW yang Saya sampaikan pada malam ini , itu ada Tiga poin Yakni, Untuk menaladani (Uswah) kepribadian seseorang kepada Allah Swt, Kuswah adalah keteladanan dalam kehidupan sehari- hari sesama manusia atau dengan mahluk yang lain.

Dan untuk poin Ke Tiga Kata Al Ustas Mamulaty, keteladanan yang perlu kita diam, dimana seswatu yang kita kerjakan itu dapat disetujui, itu namanya Taqril, dimana contoh seperti lantunan pembacaan ayat suci Al Quran, lantunan suara Hadrat dan Lain- Lain” Ucap Mamulaty  (AK)