PKN Maluku Gelar Konsolidasi & Temu Kader, ini Harapan Anas Urbaningrum

oleh -325 Dilihat

Ambon -Suaratimurnews.com Partai Kebangkitan Nusantara ((PKN) Provinsi Maluku menggelar Konsolidasi dan temu kader bersama Ketua Umum PKN Anas Urbaningrum, bertempat di Baileo Oikumene Ambon Senin (18/9/2023)

Dalam orasinya politiknya dihadapan pengurus Pimda PKN Maluku Ketua Umum .Anas Urbaningrum, menyampaikan saya datang ke Maluku karena sudah lama tidak hadir di bumi yang indah ini,,di nusa yang majemuk tetapi diikat oleh persaudaraan sejati yang luar biasa dan itulah yang akan menjadi contoh bahwa Indonesia yang majemuk bisa bangkit bersama menjadi Indonesia yang berjaya.

Dia mengaku ketika semangat ke Nusantara dikibarkan setinggi-tingginya mulai dari Maluku ini karena itu saya ingin menyampaikan mengapa PKN musti ada Karena PKN adalah partai yang menghargai, memuliakan yang meninggikan tradisi dan nilai-nilai unggul.”ujarnya.

Nama nusantara yang sudah sepanjang sejarah kita menjadi pengikat dan penggerak sejarah perjalanan nusantara yang sudah sangat panjang, mengapa nilai-nilai tradisi masa lalu itu penting buat kita untuk dijadikan dasar historis bagi sebuah partai politik.

Karena PKN ingin partai kita ini punya ukuran akar sejarah yang kuat ,kokoh sehingga kalau dinamika politik di masa depan selalu diwarnai oleh tarikan-tarikan yang keras.Maka politik itu tidak kehilangan orientasi,wawasan bertujuan dengan cara pandang yang lurus tentang Indonesia akan digambarkan seperti lagu kita partai kita tidak boleh menjadi partai yang mudah runtu.

“Oleh karena itu ke nusantaraan yang pada dasarnya adalah nilai-nilai tradisi lama, yang baik dan unggul itu harus dihadirkan kembali ,di aktualisasi menjadi bagian dari spirit demokrasi kita di masa depan.

PKN adalah partai baru yang ingin sungguh-sungguh dibangun sebagai partai modern yang demokratis,konsep partai itu bukan konsep kuno tetapi konsep politik modern. Karena itu bersama partai sesungguhnya ada nilai-nilai politik modern yang bernama demokrasi maka partai harus dikelola dengan cara dengan prinsip dengan metode dan nilai-nilai demokratis.

Untuk itu kepada seluruh pimpinan nasional pimpinan daerah, pimpinan cabang,pimpinan kecamatan pimpinan ranting, bahwa pimpinan-pimpinan PKN bukanlah pemilik partai pimpinan- PKN adalah pengurus dan pengelola. kalau ada partai dimiliki oleh pengurusnya maka partai itu seolah-olah demokrasi tapi prakteknya bukan demokrasi.

Namun family kreasi tidak ada partai modern yang menjadi properti politik pribadi atau properti politik keluarga.PKN pemiliknya siapa, pemilik PKN adalah seluruh rakyat “ucapnya.

Dia menyampaikan mengapa harus ada PKN, karena ada gejala-gejala yang dimaknai sebagai demokrasi modern itu merupakan sejarah lama kita yang panjang.seolah-olah Indonesia itu hanya dimulai dari tahun 1945.

“Bahkan demokrasi Indonesia itu hanya dimulai sejak peristiwa reformasi 98, padahal sejarah kita sejarah yang jauh ke belakang dan itu meninggalkan tradisi-tradisi dan nilai-nilai yang luhur dan unggul itu kekayaan khazanah kultural kita yang mewarnai perjalanan politik kita di masa depan satu itu yang membedakan PKN dengan partai yang lain.

Perjuangan politik tidak boleh pakai rumus individualis harus pakai rumus perjuangan kolektif, perjuangan bersama yang penuh dengan kolaborasi dan kerjasama di semua tingkatan.Tidak ada politisi- politisi sukses yang perjuangannya individualistik,politisi sukses pasti produk dari perjuangan bersama.

“Apalagi perjuangan bersama itulah yang namanya partai kalau perjuangan pribadi individual itu calon perseorangan tetapi bahkan calon perseorangan pun kalau Pilkada misalnya atau pemilihan anggota dewan perwakilan Daerah tetap saja juga perjuangan kolektif, tidak pernah perjuangan individual saling mengisi saling menguatkan.

Ditambahkan dengan seluruh potensi bergerak bersama menjadi energi yang besar maka gerakannya menjadi gerakan yang bisa masuk ke seluruh penjuru baik’ itu dapil dan di situlah PKN akan hadir dikenal dicintai dan pada waktunya dipilih oleh rakyat.(ST01)