Ambon-Suaratimurnewscom – Dalam waktu dekat Dinas Pertanian Provinsi Malukua akan melaunching PELITA SI TANI. Program unggulan dari aksi project perubahan PKN TIngkat II Angkatan XXV Tahun 2022 oleh Kepala Dinas Pertanian Ilham Tauda, merupakan inovasi pelayanan dan manajemen melalui aksi kolaborasi stakeholders dalam optimalisasi pembiayaan petani yaitu, kredit usaha rakyat (KUR) Pertanian dan Asuransi Pertanian.
“Direncanakan 29 kita akan launching project perubahan yang mudah-mudahan kami akan mengundang bapak Gubernur, Wakil Gubernur, Penjabat Sekda dan stakeholder terkait. Dimana dalam launching itu juga akan dilakukan talk show khususnya berkaitan KUR Tani dan Asuransi Tani di Maluku,”ujar Kepala Dinas Pertanian Maluku Ilham Tauda dalam Coffee Morning bersama Media dalam rangkan sosialisasi PELITA SI TANI, di aula kantor Dinas Pertanian, jumat (18/11/2022).
Dikatakan, ada beberapa program kolaborasi yang telah dilaksanakan untuk peningkatan realisasi pembayaran KUR Pertanian dan Asuransi TANI, mulai dari pembentukan tim kerja percepatan pembiayaan petani dengan SK GUbernur Maluku, sosialisasi KUR Pertanian dan Asuransi Tani, Pengembangan Kapasitas SDM internal dan eksternal, pembentukan fasilitator keuangan Mitra Tani di Kabupaten Buru dan Maluku Tengah, penandatangan komitmen bersama percepatan KUR Pertanian dan AUTP diu Kabupaten Buru dan Maluku Tengah, KOordinasi dan Konsolidasi PELITA SI TANI, dan pembuatan SOP KUR Pertanian dan SOP AUTP serta AUTS/K yang ditetapkan dengan surat edaran Gubernur.
Kehadiran PELITA SI TANI diharapkan mengatasi rendahnya akses petani terhadap pembiayaan yakni KUR Petani dan Asuransi Tani khususnya Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) dan asuransi Usaha Ternah Sapi/Kerbau (AUTS/K) yang telah berdampak pada rendahnya produksi komoditas pertanian tanaman pangan.
Dijelaskan, pembiayaan sektor pertanian saat ini sangat tergantung pada pembiayaan pemerintah yang bersumber pada APBN dan APBD baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota, serta alokasi Dana Desa. Sementara pemerintah menyediakan KUR Pertanian sangat besar namun belum dimanfaatkan secara optimal.
Pada tahun 2021 Provinsi Maluku memperoleh alokasi KUR Pertanian sebesar Rp700 miliar, namun realisasinya masih tergolong rendah yakni mencapai 148 miliar atau 21 persen. Sedangkan tahun 2022 pemerintah menambah alokasi KUR di Provinsi Maluku mencapai Rp900 miliar dengan realisasi pada bulan April Rp50 miliar atau 5 persen, dan sampai pada 6 November melalui kolaborasi stakeholders naik menjadi 167,2 miliar atau 17,36 persen.
Sementara KUR Pertanian, berdasarkan data Kabupaten/Kota realisasi KUR pertanian tertinggi di kabupaten Buru Rp45,1 miliar disusul Maluk Tengah Rp42,2 miliar, paling rendah Kota Tual Rp233 juta. realisasi berdasarkan sub sektor tertinggi adalah sub sektor Holtikultura Rp66,9 miliar, pangan Rp49,1 miliar dan perkebunan Rp26,9 miliar. Sedangkan berdasarkan perbankan, Bank BRI sebagai Bank Penyuluh KUR Pertanian tertinggi yakni 162,5 miliar atau 97,15 persen dari total penyaluran saat ini.
Pada tahun 2022 alokasi subsidi pemerintah untuk AUTP pada padi seluas 5.000 hektar pada dua kabupaten yaitu Maluku Tengah 2.500 hektar dan Buru 2.500 hektar dan hasilnya belum ada yang terealisasi, demikian juga dengan AUTS/K di Maluku belum terealisasi. Rendahnya penyaluran KUR di Maluku antara lain disebabkan dari sisi perbankan adanya kekhawatiran NPL meningkat, mempertimbangkan resiko gagal panen dan kesulitan mencari debitur baru sesuai syarat penerima KUR.
Selanjutnya, dari sisi petani, adanya kekhawatiran tidak mampu mengembalikan pinjaman, rendahnya literasi keuangan serta belum tersedianya offtaker sebagai mitra usaha petani. Kemudian dari sisi pemerintah belum optimalnya sosialisasi KUR Tani dan belum tersedianya tenaga pendamping. ]
Di Provinsi Maluku juga terdapat program asuransi Tani yakni asuransi usaha tani padi (AUTP) dan Asuransi Usaha ternak sapi/kerbau (AUTS/K), namun hingga kini belum terealisasi untuk AUTP. Pemerintah pusat telah menyiapkan subsidi AUTP pada duab kabupaten yakni kabupaten Maluku Tengah dan Kabupaten Buru, dimana masing masing alokasi 2500 Ha.
Untuk itu, hadirnya PELITA SI TANI diharapkan bisa mempercepat realisasi khususnya KUR tani maupun Asuransi TANI di Maluku.(ST01)