Ambon,Suaratimurnews.com Meski pemilihan kepala daerah (Pilkada) kota Ambon akan dihelat tahun 2024. Bola panas pesta Lima tahunan itu mulai santer dimana-mana. Berdasarkan data survey yang diterima media ini dari rizet Maluku Demokrasi Bersih (MDB) ikut memberi jawaban ke arah itu. Ini membuktikan, tensi politik itu mulai terasa saat ini.
Satu-satunya lembaga survey saat Pilkada Maluku empat tahun lalu memenangkan duet Murad Ismail-Barnabas N Orno dalam kanca perpolitikan di Maluku.
Kini, MDB kembali melakukan kerja akademis untuk Pilkada Kota Ambon, ujar Direktur Eksekutif MDB, Paet Letelay, SH, MH.
Hasilnya, Rizard Rahakbauw berada ditangga teratas, disusul Lucky Wattimury, ditempel ketat Jantje Wenno, dikuti Michael Wattimena dan Agus Ririmasse.
Berikut rating prosentase masing-masing kandidat. Richard Rahakbauw unggul dengan prosentase 20,08 persen, Lucky Wattimury 20,03 persen, Jantje Wenno 20,01 persen, Michael Wattimena 18,25 persen, Agus Ririmasse 12,02 persen.
Menurut Letelay, selain 5 pentolan kandidat diatas, ditangga terbawah masih ada deretan nama beken yang ikut terdaftar berdasarkan radar survey.
Dikorek nama-nama yang tangga survey dimaksud, Letelay katakan, ada Nus Saptenno, Victor Loupatty, dan Gerald Mailoa, tutupnya.
Hasil survey MDB menyebutkan, dari seluruh tokoh penting yang diidolakan warga Kota Ambon itu dijagokan jadi Walikota, Jantje Wenno memiliki tren positif dan terus bergerak. Ini hasil tren positif yang kita temui.
Disinggung ada kesan mendongkrak popularitas, Letelay katakan, kerja akademis tidak korelasinya terhadap wilayah personal, apalagi ikut wilayah politik praktis.
Ditanya siapa yang diprediksi akan memenangkan Pilwakot Ambon, Letelay katakan, kandidat atau pasangan kandidat mampu memenangkan hati dan simpati rakyat, jawabnya diplomatis.
Masih kata Letelay, sekarang ini masing-masing kandidat saling kebut-kebutan untuk mengaet simpati rakyat yang masih galau dalam menentukan pilihan politik.
Disinggung methologi survey, Letelay katakan, hasil survey ini dilengkapi rizet kualitatif melalui Depth Interview dan Media Analisis.
Hasil survey menggunakan metode Multistage Random Sampling dengan total responden 5.000 pemilih tersebar diberbagai Kecamatan di wilayah Kota Ambon. “Jadi responden kita wawancarai tatap muka dengan tingkat kesalahan 2 persen,” demikian ujarnya.(*)