Makassar,-Suaratimurnewscom Kunjungan kerja Gubernur Maluku Drs Murad Ismail ke PT Bogatama Marinussa (Bomar) Makassar di kawasan Industri Makassar akhirnya terjawab sudah, setelah sebelumnya kunker ini tertunda akibat padatnya jadwal orang nomor 1 Maluku itu, sejak tiba di Kota Angin Mamiri Jumat pekan lalu.
Rilis Dinas Kominfo Provinsi Maluku menyebutkan, kunker Gubernur Murad Ismail ke PT Bomar sebenarnya sudah terjadwal pada Sabtu, namun karena padatnya jadwal Gubernur Maluku, kunker tersebut baru terlaksana pada Senin (24/1).
Ditemani Ketua Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan Maluku, Hadi Basalamah, SE, Gubernur Murad dan rombongan diterima langsung oleh CEO PT Bogatama Marinussa, Tigor Chendarma. Pertemuuan yang berlangsung hangat dan penuh kekeluargaan itu, Gubernur dibuat terpesona akibat kemajuan dan kehebatan PT Bomar di bidang usaha yang digelutinya.
Kata Gubernur, majunya sebuah perusahaan karena selain leadership yang profesional dan terkelola dengan baik, juga dukungan tim kerja yang solid, termasuk produktifitas hasil yang terukur serta tentu memiliki jaringan bisnis yang luas, sudah barang tentu perusahaan ini bisa melayani konsumen dengan sepenuh hati,
“saya kira ini kunci keberhasilannya termasuk target capaian yang ditetapkan dengan baik,” ujar Gubernur. Berdiri sejak tahun 1980, PT Bomar kini menjadi salah satu pemain utama di bisnis pengolahan dan sekaligus eksportir udang dari kawasan Indonesia Timur, tepatnya di kota Makassar. Perusahaan ini terjun dalam bisnis budidaya dan pembenihan udang (hatchery) khususnya udang windu dan udang vannamei.
Proses usaha yang berjalan panjang dan berliku ini dilakukan sampai pada tahun 2001 sebelum akhirnya PT Bomar memilih fokus di industri pengolahan udang dan melakukan ekspor ke beberapa negara maju seperti Jepang, Amerika serikat, serta sejumlah negara besar di kawasan Eropa. Akibat kepiawaiannya dalam bisnis ini, kabar teranyar menyebutkan, PT Bomar kini telah menguasai 40 persen pasar siap saji di Jepang dengan kapasitas produksi hatchery udang sebesar 8 miliar ekor benur per tahun.
PT Bomar sendiri mempekerjakan lebih dari 1000 karyawan belum termasuk pegawai di sejumlah perusahaan cabang. Dalam pertemuan yang berlangsung hampir 2 jam itu, CEO Tigor Chendarma mengaku bangga untuk kunjungan kerja mantan Dankor Brimob Mabes Polri serta berjanji akan mendukung Pemda Provinsi Maluku utamanya dalam pengembangan industri pengolahan ikan khususnya udang, mengingat potensi perikanan di Maluku yang sangat luas dan besar.
Hadirnya industri perikanan di negeri beribu pulau Maluku itu, kata Tigor, tentu memberikan dampak ekonomi yang sangat besar dan sudah pasti akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Saya tertarik dengan Maluku karena itu ke depan kami akan melakukan kerjasama antara perusahaan ini dengan Pemerintah Provinsi Maluku, terutama dalam hal pembenihan dan penyediaan benur udang, peningkatan SDM khususnya pembudidaya udang dan transfer teknologinya mendukung pengembangan perikanan budidaya udang dan pengolahannya di negeri raja-raja itu,” katanya. (*)